MTPJ 7 – 13 Juni 2015

0
5052

TEMA BULANAN: “Penginjilan dan Pendidikan Sebagai Upaya Membangun Solidaritas Kebangsaan”
TEMA MINGGUAN: “Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan”
Bahan Alkitab: Mazmur 19:8-11; Roma 1:16-17
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Apakah Injil masih perlu diberitakan seperti 184 tahun yang silam? Ataukah bentuk penginjilan masa kini perlu disesuaikan dengan kondisi zaman sekarang? Tentu Injil tetap diberitakan dan benar bahwa bentuk penginjilan harus sesuai dengan kondisi warga gereja masa kini.

Bulan Juni adalah bulan Pekabaran Injil dan  Pendidikan Kristen dalam lingkungan gereja kita. Tema minggu ini: Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan memberi motivasi kepada kita sebagai gereja untuk terus menyampaikan berita Injil tersebut. Kata Injil (bahasa Yunani: euaggelion) berarti kabar baik, berita gembira. Berita yang kita sampaikan adalah Injil/kabar baik yang mempunyai tujuan yang jelas, yakni menyelamatkan. Berita baik ini tidak dapat didiamkan, ditahan atau dibendung, sebab banyak orang yang rindu mendengarkan berita tersebut. Kuasa Injil Yesus Kristus menyelamatkan setiap orang percaya, siapa saja, dari suku dan golongan manapun. Itu artinya, barangsiapa yang percaya dan menanggapi anugerah Allah akan diselamatkan.

Sebagai gereja diingatkan bahwa usaha pekabaran injil tidak dapat dipisahkan dengan usaha pendidikan. Albert Einstein pernah berkata: ‘ilmu pengetahuan tanpa agama itu lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan itu buta’. Dalam semangat itulah diharapkan gereja semakin berperan untuk menopang kebutuhan pendidikan dalam jemaat seperti fasilitas sekolah, beasiswa, subsidi pendidikan dan lai-lain. Sebab Injil berhubungan dengan pendidikan/pengetahuan dan itu haruslah diajar-ajarkan ber-ulang-ulang dari generasi ke generasi sesuai dengan Firman Tuhan, dan Taurat yang adalah pedoman yang sangat penting untuk disampaikan kepada semua orang tanpa memandang status, bahasa dan bangsa.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Mazmur 19:8-11 menceritakan pengalaman iman pemaz-mur yang memuji Taurat sebagai jalan untuk tetap berada dalam perkenanan Allah dan menerima berkat Allah. Kebahagiaan dan hidup yang sejati diperoleh dengan mendengar dan menaati petunjuk-petunjuk Allah, bukan menyenangkan diri sendiri. Ayat 8-9, ‘Taurat Tuhan … memberikan hikmat‘. Taurat (Bahasa Ibrani: Torah) berarti ‘pengajaran’ atau ‘petun-juk’, berisi perintah, petunjuk atau ajaran yang disampaikan Tuhan sendiri. Orang yang menaati perintah, ajaran dan petunjuk Tuhan tersebut akan memperoleh perlindungan dan hikmat. Bila seseorang dalam persimpangan jalan dan ragu-ragu tentang keputusan yang harus diambil, maka ia meminta ‘torah’ dari Allah melalui Imam atau Nabi dan baginya diberitahukan apa yang harus dilakukan. Taurat membuat mata bercahaya, karena titah Tuhan tepat dan perintah Tuhan murni. Sebagai respon atas Taurat tersebut, maka manusia: takut akan Tuhan (ay 10). Orang yang takut akan Tuhan itu menyadari kemuliaan dan kasih setia Tuhan, sehingga rela mengikuti jalan yang ditentukan-Nya. Taurat Tuhan atau Firman Tuhan (Injil Kasih Allah) itu adalah harta yang paling berharga, lebih indah (mahal) dari emas, lebih manis dari madu. Madu pada waktu itu melambangkan kekayaan negeri (Keluaran 3:17; 2 Tawarikh 31:5) .

Selanjutnya pada bacaan Roma 1:16-17 mengungkapkan kesaksian Paulus tentang Injil Yesus. Rasul Paulus menulis surat Roma dari Korintus ketika dia akan bersiap berangkat menye-barkan Injil ke Spanyol. Sungguhpun ada kerinduan baginya untuk mengunjungi jemaat di Roma (Roma 1:14-15). Paulus merasa berkewajiban untuk memberitakan Injil bagi mereka, betapa ia mengasihi mereka. Rasul Paulus mengalami langsung secara pribadi kuasa Injil dalam hidupnya. Sehingga membuat-nya bersemangat dalam memberitakan Injil dan mendorong orang lain melakukannya. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil” (ayat 16a), terjemahan lain menjelaskan, Paulus tidak malu akan Injil, karena Injil itu tidak mempermalu-kannya bahkan ia percaya akan Injil itu. Paulus memiliki  keyakinan yang kokoh bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Inti Injil Kristus yang Paulus tekankan intinya kepada Kristus yakni Yesus, melalui karya pengorbanan-Nya di kayu salib, pengampunan dan penebusan yang dikerjakan-Nya. “… karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (ayat 16). Paulus  kembali menegaskan bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Kata ‘kekuatan’ artinya mengenai perbuatan Allah yang besar. Termasuk di dalanya Injil yang adalah kekuatan Allah yang berarti kabar sukacita/kabar baik semua itu adalah kekuatan/ kuasa dari Allah sendiri. Di dalam Injil Allah menyatakan otoritas, kedaulatan dan kuasa-Nya yang melewati logika manusia. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, berarti dalam Injil ada kebenaran Allah dan kebenaran itu memerdekakan. Memerdekakan manusia dari dosa, mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang kekal. Bukan hanya kepada orang Yahudi tetapi juga orang Yunani. Kuasa Injil melampaui batas suku, bangsa dan bahasa. Selanjutnya ayat 17,” … kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman…”. Kata “kebenaran” terjemahan (bahasa Yunani “dikaiosune) dapat dimengerti sebagai suatu pembenaran. Artinya Allah menunjuk-kan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali. Ini berarti Allah tidak menganggap kita sebagai musuh tetapi sebagai teman, bukan sebagai orang jahat tetapi sebagai orang benar dan dikasihi-Nya. Inilah hakekat utama dari Injil. Dan iman (Yunani: “Pistis), merupakan respons manusia terhadap Injil yang adalah kekuatan dan kebenaran Allah. Iman juga dapat berarti Allah yang telah menyatakan diri dalam Yesus Kristus sehingga membuat orang percaya.

Makna dan Implikasi Firman

  • Memasuki zaman sekarang ini dengan kemajuan ilmu dan teknologi membawa dampak dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat. Manusia berlomba-lomba mencari kepuasan dan kebahagiaan pribadi menurut ukurannya masing-masing, sehingga terkadang orang lain dikorbankan. Tidak sedikit di antara mereka yang akhirnya kecewa karena apa yang mereka harapkan tidak menjadi kenyataan. Dalam situasi ini berita tentang Injil Yesus (“euaggelion), Taurat Tuhan (Torah) adalah kabar baik/berita sukacita yang membang-kitkan semangat untuk diperdengarkan, serta terasa menye-garkan jiwa, menyukakan hati dan membuat mata bercahaya bagi mereka yang merindukannya. Kabar baik inilah yang harus kita beritakan bagi semua orang.
  • Semangat Rasul Paulus adalah semangat gereja untuk menjadi motor penggerak mengabarkan Injil tersebut kepada semua orang tanpa dibatasi oleh status, bahasa dan bangsa. Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan sebagaimana yang dialami langsung oleh Paulus. Kabar baik menjadi berita bagi kita untuk disampaikan kepada semua orang.
  • Di bulan Pekabaran Injil ini saatnya gereja terpanggil untuk memprogramkan dan menganggarkan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan (aras jemaat, wilayah, sinode) yakni dana Pekabaran Injil guna menopang para tenaga utusan gereja ke luar daerah/negeri, karena itu adalah tugas gereja.
  • Usaha Pekabaran Injil selalu berkaitan dengan pendidikan motivasi Riedel dan Schwarz yang memperhatikan pen-didikan sebagai sarana misi, hendaknya menjadi perhatian gereja untuk menopang pendidikan di semua tingkatan. Dalam dunia pendidikan Injil Yesus Kristus terus diberitakan, diajarkan dan disaksikan. Sebab melalui dunia pendidikanlah kita lebih pintar mengenal dan mendalami Injil Yesus.
  • Pendidikan dan penginjilan GMIM harus menyentuh kehidupan warga gereja yang tidak mendapatkan pendidikan (formal) karena kondisi sosial seperti kemiskinan, sarana pendidikan yang kurang memadai, dan lain-lain. Demikian pula dengan penginjilan harus menekankan penginjilan pribadi bagi setiap warga gereja. Berangkat dari pemikiran di atas maka GMIM dari aras jemaat, wilayah dan sinode melakukan program dan aksi seperti: beasiswa, pembinaan, pelatihan, kursus dan lain-lain.

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa pemahaman saudara tentang “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan” menurut teks Alkitab ini ?
  2. Bagaimana bentuk program Pendidikan dan Penginjilan yang menyentuh kebutuhan warga gereja ?

NAS PEMBIMBING: Markus 16:15 

POKOK-POKOK DOA

  • Para pekabar Injil/Hamba Tuhan, Tenaga Utusan Gereja, pelayan khusus, mereka yang melayani di segala tempat.
  • Mereka yang belum mengenal dan menerima Injil di daerah/ negara tertentu.
  • Menopang terus program Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di tanah Minahasa khususnya dan Indonesia sampai ke ujung bumi.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:  HARI MINGGU BENTUK I 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan: NNBT No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan

Ses Nas Pembimbing: NKB No. 119 Nyanyikanlah Lagi Bagiku

Pengakuan Dosa: NNBT No. 10  Ya Tuhan Yang Kudus

Berita Anugerah Allah: NKB No.17 Agunglah Kasih Allahku

Pengakuan Iman: NNBT No.26:1 Tuhan Yesusku Mutiara Hatiku

Hukum Tuhan: NKB No. 116 Siapa Yang Berpegang Persembahan  :  NNBT No.15   Hai Seluruh Umat Tuhan

Penutup :  NNBT No. 21   Pergilah Kamu

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here