Terobosan Pelayanan Gereja Berbasis Data Dan Informasi

0
3831

Sinode GMIM melalui Bidang Data dan Informasi, menggelar Workshop pembuatan Database GMIM di Gereja GMIM Eben Haezer Winangun pada Sabtu (24/5) 2014. Kegiatan ini berangkat dari pemikiran perlunya gereja melaksanakan pelayanan yang berbasis data dan informasi yang jelas.

Dalam pengantar kegiatan, Wakil Sekretaris Bidang Data dan Informasi, Pdt. Janny Ch. Rende MTh mengatakan Workshop Pembuatan Database adalah amanat Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sinode GMIM Tahun 2014. Memang pengerjaannya sudah dimulai dari Tahun 2006 tapi belum rampung sampai sekarang. “Ada mimpi BPMS, suatu hari nanti jemaat dan wilayah se-GMIM dapat mengakses secara langsung segala bentuk informasi pada setiap bidang di Sinode dengan database yang tersedia. Tentu ada yang bersifat informasi terbatas yang hanya diperuntukkan bagi pengambil keputusan di aras sinodal”, ungkap Pdt. Janny.

Untuk itu, pihaknya mengundang warga gereja yang berasal dari berbagai latar belakang kepakaran dan pengalaman dapat memberikan sumbang saran. Dari masukkan yang diperoleh, selanjutnya Tim Kerja Sistem Informasi Terpadu (SIT) GMIM akan merumuskan apa-apa saja kebutuhan yang akan dibuat dalam suatu aplikasi atau software.

Kegiatan diawali Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Renata Ticonuwu STh. Dalam khotbahnya yang didasarkan dari Ayub 16:2, ia mengangkat ucapan Ayub yang berisi kecaman terhadap percakapan menghibur tapi bersifat kosong. Intinya, agar apa yang dilaksanakan tidak menjadi ajang “bualan” atau bicara-bicara tanpa hasil konkrit. Sekian banyak kegiatan serupa dilaksanakan namun banyak yang hanya menjadi “sorga telinga”. Karena itu, lanjut Pdt. Renata, dibutuhkan usaha serius dalam melaksanakan hasil workshop.

Dalam worskhop tampil dua pemateri. Pada Sesi pertama Materi dibawakan Keynote speaker Ketua BPMS, Pdt. DR. H.W.B. Sumakul dengan Judul: Bank Data Sinode GMIM. Sesi Kedua oleh Konsultan Pnt. Ir. Dwight M. Rondonuwu, MT, dengan Judul Materi: Membangun Sistem Informasi Manajemen GMIMyang “Integrated System”. Selaku Moderator Pdt. Heski Manus MTh, Sekretaris Departemen Data dan Informasi.

Pdt. Sumakul mengawali materi dengan definisi Bank Data, “In telecommunication, a data bank is a repository of information on one or more subjects that is recognized in a way that facilitates local or remote information retrieval.” Artinya, penyimpanan informasi mengenai satu atau lebih pokok yang diakui dan bermaksud untuk mempermudah penelusuran secara terpisah/jauh informasi yang tersimpan. Mengapa Bank Data penting? Agar Gereja tidak mereka-reka (spekulasi) tentang kenyataan obyektif dari pelayanannya. Data yang bersifat spekulatif akan membuat analisis pelayanan baik masalah maupun strategi tidak akan akurat secara empiris. Karena itu data yang tersimpan dalam bank data sangat penting dan krusial untuk dimiliki oleh GMIM, baik secara sinodal maupun wilayah dan jemaat.

Lanjut Pdt. Sumakul, di era postmodern atau globalisasi dunia terasa menjadi satu (one world) oleh satelit dan perangkat komunikasi dengan tersedianya apa yang disebut dunia maya. Oleh karena itu maka pick up data dan transfer data mesti cepat dan aman (quick and secure). Karena itu GMIM akan ketinggalan kalau tidak mengikuti irama dalam konteks abad 21 ini.  Data-data pelayanan perlu tersimpan dan terproses dalam komputerisasi digital. Walaupun begitu, lanjut Pdt. Sumakul, ada data yang dapat dimasukkan ke dalam official website GMIM, ada yang tidak boleh dan hanya dipakai dalam internal kantor sinode atau oleh orang yang berotoritas dengan menggunakan password.

Menurutnya ada beberapa program berbasis data yang perlu mendapat prioritas pembuatan aplikasi yakni, profil atau keadaan jemaat, digitalisasi data keuangan, Data Aset Gereja yang berpotensi pendapatan, Data Pekerja Gereja dan Pelayan Khusus. 

Sementara itu Konsultan Pnt. Ir. Dwight M. Rondonuwu, MT, memaparkan perlunya GMIM memiliki database secara terpusat. Sistem ini dapat dilakukan secara lokal artinya setiap jemaat membangun sistem informasinya masing-masing.  Sistem database karena inilahdasar atau acuan Bidang Data dan Ingormasi selanjutnya LITBANG gereja melakukan analisis dengan mudah dan akhirnya mampu membuat Laporan Kinerja Pelayanan GMIM, dsb.

Adapun Database Jemaat berisi elemen data, bisa dalam bentuk Kartu Keluarga, yang berisi identitas diri, ulang tahun, pernikahan, dan statistik jemaat.Juga Database Keuangan dan Akuntansi Gereja (Pengelolaan data Keuangan Gereja), Manajemen Aset Gereja, Kegiatan dan Ibadah Gereja, Konseling, Pembinaan Warga gereja, Administrasi Kantor/Kearsipan Gereja.Sedangkan berkaitan dengan semua dokumen penting di-scan dan disimpan berupa file. Jpg. Perlu pula membuat Database Lagu untuk pembuatan Tata Ibadah, semua not lagu discan dan disimpan berupa database untuk mempermudah pencarian sebuah lagu. Hal ini sangat membantu personil penyusun lagu untuk Tata Ibadah Minggu, Kompelka, dll.

Sedangkan kriteria pemilihan tekonologi Database yakni mudah dipelajari dan dipahami, berbasis non Commercial, berbasis Teknologi Web atau teknologi terkini, bisa diakses dari mana sajadan mudah dikembangkan lebih lanjut. “Kunci keberhasilan melaksanakan semua itu, antaranya komitmen pimpinan BPMS dalam kebijakan dan anggaran, dukungan seluruh jemaat dan komitmen para Ketua BPMW dan Ketua BPMJ”, jelas Pnt. Moody.

Dalam sesi sumbang saran, para pembicara antaranya, Prof. DR. Esther Heydemans MSi, Drs. Fendy Parengkuan MA, Pdt. M.L. Rindengan STh, Pdt. Wempie Pepah STh, DR. Vecky Masinambow SE, MS, Stanley D.S. Kaurow ST, MT, Meicsy Najoan ST, MT, Dr. Dekrit Gampamole Sp.PD, dan Drs. Jekried Maluenseng, M.Sc

Workshop dipandang sebagai terobosan gereja untuk menghadirkan GMIM yang memiliki Database pelayanan yang menyeluruh. Diusulkan sebagai tindak lanjut agar  GMIM memiliki Pusat Komputer atau Pusat Teknologi Informasi. Usul lainnya, dapat dipertimbangkan salah satu syarat Ketua BPMJ yakni memiliki wawasan dan ketrampilanmenggunakan teknologi informasi yang diperlukan dalam pelayanan. Demi mendorong peran serta penguatan pelayanan berbasis data, dapat dilombakan jemaat yang memiliki sarana “IT” menjelang HUT Ke-80 GMIM Bersinode. (hlm)

Penulis : Pdt. Heski L. Manus ; Editor : Pdt. Janny Ch. Rende

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here